Ini adalah blog paling ikhlas yang pernah saya buat sebelumnya, dalam satu hari apalagi sabtu dan minggu yang notabene adalah hari libur dari pekerjaan saya di balai desa, saya sanggup menuliskan artikel sampai tiga tanpa sedikitpun berniat mencuri artikel orang lain. Setiap postingan yang saya buat, saya merasa sedang berhadapan langsung dengan pembaca, tidak tampak ada yang menguap melahap semua artikel saya --ya iyalah, emangnya keliatan apa siapa yang lagi baca?--
Artikel ini adalah puncak dari kisah koleksi uang dengan nomor seri ganjil yang pernah saya miliki, sebab semua uang berseri ganjil, baik yang sudah dibelanjakan maupun yang masih saya simpan sudah habis saya ceritakan semuanya, tinggal uang lima ribu dengan nomor seri ganjil BMY-957717 yang pernah saya singgung pada artikel saya sebelumnya, Uang Lima Puluh Ribu Seri Ganjil Berumur Sehari.
Kisah Pendapatan
Flashback ke artikel sebelumnya, uang lima ribu dengan nomor seri ganjil ini adalah kembalian dari warung tetangga ketika saya mengorbankan lima puluh ribu seri ganjil untuk dipakai belanja istri. Uang ini bukan uang model baru, masih model lama meskipun buatan tahun 2016, bergambar pahlawan Tuanku Imam Bonjol dan Pengrajin Tenun - Pandai Sikek Sumatera Barat.
Yang menyolok mungkin ada coretan 45/225 pada ruang cokelat disamping photo Tuanku Imam Bonjol, entah apa maksudnya manusia yang menuliskan angka disitu. Saya tidak su'udzon, mungkin maksudnya baik.
Kondisi umum uang tersebut masih lebih baik dari uang sepuluh ribu seri ganjil yang masih saya simpan, minimal kondisi kertasnya belum lemas. Total uang yang masih saya simpan samapi artikel ini saya tulis adalah Rp 15.000,- terdiri dari :
- 1 lembar uang Rp 10.000,- dengan seri TNS933131
- 1 lembar uang Rp 5.000,- dengan seri BMY957717
Belum Ada Kisah Pengeluaran
Oleh karena uang lima ribu seri ganjil tersebut masih saya simpan, bagian endingnya ini akan singkat saja, belum ada kisah pengeluaran. Harapan saya koleksi ini jangan sampai melayang dalam waktu dekat, cuma ini koleksi saya yang masih tersisa.
Maka pada artikel ini saya merasa tidak perlu menjanjikan akan menulis apa untuk artikel berikutnya, semoga saja saya mendapat rejeki lagi bisa memperoleh uang dengan nomor seri ganjil dalam waktu dekat, supaya blog ini tetap punya bahan untuk diceritakan kepada pengunjung.
Atau barangkali ada dari pembaca yang merasa terketuk hatinya ingin memberikan bahan artikel berupa beberapa lembar nominal uang bernomor seri ganjil yang tidak sengaja mampir kedompetnya, saya tidak keberatan, asal jangan diminta lagi, hehehe..