Alhamdulillah, hari Minggu 12 Nopember 2017 akhirnya saya kesampaian lagi memiliki bahan cerita yang siap dipublish untuk pembaca blog ini. Padahal tadi malam saat saya menulis artikel Lima Ribu Seri Ganjil Dari Kembalian Belanja saya sudah pasrah tidak bisa update artikel di blog Uang Nomor Seri Ganjil ini. tapi Tuhan ternyata Maha Pemurah, dia mengijinkan saya untuk kembali memegang uang lima puluh ribu dengan nomor seri ganjil.
Kisah Perolehan
Ini yang membuat saya sedikit bingung, soalnya terus terang saja, uang yang saya pegang sekarang sejatinya bukan milik saya secara utuh, ini uang titipan punya tetangga. Ceritanya tetangga minta tolong order LCD dan Touchscreen untuk tablet Advan T1X Pro miliknya, waktu itu saya ngomong ngawur, "Udah transfer saja 400 ribu ke rekening BNI saya" Padahal waktu itu saya belum punya gambaran harga kedua barang tersebut, tapi sudahlah, gimana nanti saja.
Nah, tadi malam Ica, anak perempuan pertama saya merajuk minta jalan-jalan keluar kampung, saya iyakan saja waktu itu, maklum lagi fokus bikin artikel untuk blog ini. Malahan tadi pagi juga saya tidak ingat janji hari minggu jalan-jalan. Apalagi malam itu dia ngambek lantaran tidak saya turuti beli mi seblak di mamangnya, Saya sempat ngomong kalau acara jalan-jalan keluar batal. Dia langsung ngambek dan menginap di rumah kakeknya yang kebetulan ba'da maghrib main kesini.
Minggu pagi saya masih adem ayem, sudah tidak punya beban, gak ada acara kemana-mana, paling antisipasi nungguin yang kerja bhakti di perbatasan RW 01 dan RW 04. Eh, tahu-tahu jam sembilan pagi si Ica datang nagih janji jalan-jalan. Saya gelagapan, uang darimana?
Kadung sudah janji, saya iyakan saja tapi nanti siang abis lohor, mau nengok yang kerja bhakti dulu kata saya. Deal.
Efek bikin artikel sampai larut malam, bawaannya ngantuk terus, jam sebelas siang saya istirahat setelah tamu pada pulang, tidak sadar pas dibangunin Ica nagih janji. Waduh gimana ya? Ya sudah saya fikir sambil mencari LCD dan Touchscreen untuk tablet Advan T1X Pro untuk tetangga saya, sekalian jalan-jalan, sambil menyelam minum air.
Saya langsung bersiap membawa Ica, Zikri dan istri meluncur ke Yogya Ketanggungan, disana ada ATM BNI juga, rencananya, ngambil uang di ATM dulu lalu hunting LCD dan Touchscreen untuk tablet Advan T1X Pro, selanjutnya bisa main-main di Yogya pasar swalayan. Nah, pas di ATM BNI saya langusng refleks menyortir uang 50 ribuan, dan dapat 1 lembar, dan ternyata memang cuma satu yang serinya ganjil yang lain campur genap. Yang penting amankan dulu 1 lembar lima puluh ribu berseri ganjil DDA771195 yang saya dapat dari ATM BNI Yogya Ketanggungan.
Selanjutnya berburu LCD dan Touchscreen untuk tablet Advan T1X Pro, tapi ternyata susah juga, ya sudah saya masuk saja ke tempat services HP yang tidak jauh dari Yogya Ketanggungan, konsultasi sebentar sama mbaknya yang bagian costumer sevices, katanya bisa langsung pasang disini tapi stok kosong, total perkiraan biaya 400 ribuan tapi gak bisa ditunggu, paling 2-3 hari baru siap. Ya sudah mau gimana lagi, uang sudah diambil mending dipake makan dan belanja dulu, biar nunggu 2-3 hari kalau tablet Advan T1X Pro sudah sembuh saya cari uang untuk menebusnya, soalnya uang yang diambil di ATM pasti kepake buat belanja, isi bensin dan makan.
Kisah Sedih Pengeluaran
Saya sedikit lebay menulis headling untuk penutup artikel kali ini, karena sampai artikel ini saya tulis uangnya masih saya amankan di dompet kedua saya. Pembaca tertipu, hahaha.
Rekapan uang dengan nomor seri ganjil yang masih saya pegang bertambah jadinya;
- 1 lembar uang Rp 10.000,- dengan seri TNS933131
- 1 lembar uang Rp 5.000,- dengan seri BMY957717
- 1 lembar uang Rp 50.000,- dengan seri DDA771195
Lumayan untuk hari ini, saya masih diberi kesempatan untuk menulis artikel kisah uang dengan nomor seri ganjil dengan bahan --yaitu uang-uang yang saya pegang-- yang tidak pernah saya duga darimana munculnya. Semoga besok dan besoknya lagi saya masih diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang kisah uang dengan nomor seri ganjil yang menjadi bahan untuk penulisan artikel blog ini selanjutnya.
Semoga ada hikmahnya.